Kendari –kpkmsulra.com-Pernyataan kontroversial Tie Saranani dalam sebuah video TikTok menuai gelombang protes dari berbagai kalangan, khususnya aktivis mahasiswa. Dalam video yang kini viral, Tie menanggapi aksi demonstrasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait dugaan korupsi anggaran makan minum Setda Kota Kendari tahun 2020, dengan komentar yang dinilai diskriminatif dan tidak mencerminkan semangat kebhinekaan.
“Notabene adik ini kan bukan orang sini, bukan orang Kendari. Ada apa ko mau datang urus Kota Kendari?” ujar Tie dalam video tersebut.
Pernyataan ini langsung mendapat respons keras dari publik, yang menilai ucapan tersebut memecah belah dan merendahkan kontribusi warga pendatang di Kota Kendari.
Salah satu suara lantang datang dari Rude, mantan Ketua Komisariat HMI MPO Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO). Ia mengecam keras pernyataan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk penyempitan demokrasi yang membahayakan.
“Kami sangat menyayangkan dan mengecam keras pernyataan tersebut. Tuduhan kepada adik-adik mahasiswa yang melakukan kritik sebagai ‘bukan orang sini’ adalah bentuk penyempitan demokrasi dan sangat tidak pantas diucapkan oleh publik figur,” tegas Rude, Selasa (9/7/2025).
Menurutnya, kritik mahasiswa merupakan bagian dari hak konstitusional yang tidak boleh dibungkam dengan narasi identitas. Ia mengingatkan bahwa banyak pihak yang terlibat dalam kemenangan Wali Kota Siska Karina Imran (SKI) berasal dari luar daerah, namun telah berkontribusi besar bagi pembangunan Kota Kendari.
“Tidak elok jika seseorang yang telah mendapatkan mandat dari rakyat justru membiarkan tim atau pendukungnya mendiskreditkan kelompok tertentu, apalagi pendatang. Ini bukan hanya mencederai demokrasi, tapi juga mengancam harmoni sosial di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rude memperingatkan agar tidak ada upaya membungkam suara mahasiswa lewat tekanan atau kriminalisasi.
“Kami ingin mengingatkan Ibu Tie Saranani, jangan coba-coba mengkriminalisasi gerakan mahasiswa. Kritik kami adalah bentuk cinta terhadap daerah ini. Kami akan terus berada di garda terdepan dalam mengawal pemerintahan yang bersih dan berkeadilan,” tutupnya.
Aksi demonstrasi yang dilakukan HMI merupakan bagian dari perjuangan menegakkan transparansi dan akuntabilitas publik. Karena itu, komentar seperti yang disampaikan Tie Saranani dinilai tidak hanya merusak nilai-nilai demokrasi, tetapi juga memperlihatkan resistensi terhadap kritik yang sehat.(Redaksi)
Tinggalkan Balasan