kpkmsultra.com-Jakarta –6 November 2025-Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW. FRN) Counter Polri, Agus Flores, akhirnya merampungkan makna dan arah dari gerakan Novem One (N1) yang selama ini menjadi bahan pembicaraan di kalangan internal maupun para sahabat dekatnya.

Dalam pernyataannya, Agus Flores menjelaskan bahwa “Novem One” merupakan hasil perenungan mendalam dari masukan para petinggi, sahabat, dan keluarga besar FRN. Gerakan ini bukan sekadar simbol, melainkan roh kesetiaan dan persatuan untuk bangsa.

“Saya tegaskan, inti dari Novem One adalah kesetiaan-kepada Satyahaprabu Merah Putih, kepada Negara dan Bangsa, serta kepada Keluarga dan Nurani,” ujar Agus Flores.

Lebih jauh, ia menuturkan filosofi spiritual yang melandasi pandangannya. Menurutnya, bila manusia hanya mampu mencatat sampai angka Lapor 9, maka angka 10 adalah milik Tuhan, sebagai lambang kesempurnaan yang tidak boleh diklaim oleh manusia.

Terkait Fast Respon yang kini banyak digunakan pihak lain, Agus Flores menanggapinya dengan tenang. Ia mengutip pesan seorang kyai yang menasihati,

“Anak-anakmu ada yang bandel, tapi doa orang tua tetap menjaga mereka.”

Agus juga mengungkapkan bahwa sebelum mendirikan Fast Respon, dirinya telah lebih dahulu berkonsultasi dengan para petinggi Polri berpangkat bintang dua dan tiga.

Sementara itu, Novem One (N1) disebut sebagai usulan langsung dari para jenderal agar menjadi wadah pemersatu bangsa — tanpa sekat baret dan tanpa permusuhan antar angkatan.

“Doa, syukuran, dan shalawat harus terus dijalankan. Itu bentuk cinta kami kepada Negeri dan Polri,” tambahnya.

Agus Flores juga menyinggung sejumlah karya cipta dan gagasan yang telah diadopsi oleh negara, namun menegaskan bahwa penjelasan lebih lanjut akan disampaikan di waktu yang tepat.

“Nanti saja dijelaskan, karena harus ada Pak Jokowi yang menjelaskan,” ucapnya menutup pernyataan.

Rangkaian penjelasan tersebut menjadi penegasan bahwa Novem One bukan sekadar nama, tetapi gerakan moral dan spiritual untuk memperkuat ikatan kebangsaan dan menjaga keharmonisan antara rakyat dan aparat negara.(Red)